Melestarikan Literasi Budaya dan Kewarganegaraan Indonesia

Laboratorium Saham
6 min readFeb 4, 2021

--

Melestarikan Literasi Budaya dan Kewarganegaraan Indonesia

Toleransi menjadi salah satu budaya penting yang harus dilestarikan oleh seluruh elemen masyarakat. Setiap pihak kepentingan wajib untuk terus menjunjung tinggi semangat toleransi demi mewujudkan perdamaian di seluruh dunia. Di Indonesia, ada banyak sekali ragam suku, agama, maupun budaya yang mewarnai ragam Bangsa Indonesia. Keberagaman yang ada di Indonesia selanjutnya memiliki nilai positif tersendiri bagi keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara. tersebut menjadi salah satu aspek penting yang selanjutnya akan terus berkontribusi untuk terus memajukan kehidupan masyarakat, serta pembangunan nasional. Terlebih, dunia sedang dihadapi oleh situasi pandemi, semua sektor tanpa terkecuali ikut merasakan dampak tersebut. Banyak masyarakat yang hidup semakin melarat, mereka membutuhkan pekerjaan, makanan, dan kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya. Sehingga, nilai-nilai moral dalam kehidupan masyarakat seperti nilai toleransi dan persatuan antar budaya perlu untuk terus ditegakan serta dijunjung tinggi, untuk terus mempertahankan nilai-nilai keberagaman yang ada di Indonesia, terutama sebagai sebuah amunisi ampuh untuk memerangi. Namun kasus intoleransi masih menjadi salah satu permasalahan kentara yang kerap menghantui masyarakat Indonesia hingga saat ini.

Keberagaman di Indonesia sampai saat ini seolah tidak pernah terlepas oleh kasus intoleransi yang masih terus terjadi di Indonesia. Salah satu kasus intoleransi suku dan ras yang masih amat kentara saat ini adalah kasus rasisme yang dialami oleh masyarakat Papua di Indonesia. Penyematan kata “monyet” sebagai bahan ejekan kepada orang papua merupakan salah satu hal yang amat menjijikan dan tidak berperikemanusiaan. Hal ini disebabkan oleh adanya eksklusivisme antar kelompok etnis tertentu yang beranggapan bahwa, mereka yang mungkin tidak sejalan dengan pemikiran kelompok tersebut dianggap sebagai sebuah parasit pengganggu. Mereka selalu merasa bahwa diri mereka benar, sementara orang lain salah. Kasus intoleransi di Indonesia terus berkembang hingga saat ini dan yang lebih berbahayanya lagi, kasus tersebut saat ini bersifat lebih modern. Oknum-oknum pelaku intoleransi sendiri bisa memanfaatkan media sosial sebagai sebuah sarana untuk menyebarkan konten-konten yang pada dasarnya bersifat “menghasut” masyarakat untuk melakukan suatu tindakan-tindakan intoleransi terhadap sesama. Seperti yang sudah diketahui, bahwa media sosial dapat dengan mudah diakses oleh seluruh kalangan masyarakat dengan bantuan teknologi internet. Bahkan saat ini, ada banyak sekali kasus intoleransi di Indonesia dengan bermotif terorisme, yang berpotensi menimbulkan korban jiwa. Perspektif masyarakat akan radikalisme yang salah, menjadi salah satu alasan utama akan tindakan intoleransi yang terus menjamur hingga saat ini.

Tidak hanya masalah intoleransi di Indonesia, dewasa ini masyarakat harus dihadapkan akan sebuah realita bahwa, mereka lebih mencintai produk maupun kebudayaan luar negeri dibandingkan dalam negeri. Masyarakat saat ini, terutama generasi muda lebih suka serta lebih mengenal kebudayaan luar negeri, dibandingkan dengan kebudayaannya sendiri. Hal ini dapat terlihat jelas dari bagaimana cara masyarakat berpakaian saat ini, yang semakin condong kebarat-baratan, serta bagaimana masyarakat lebih menyukai produk maupun brand luar negeri dibandingkan dengan produk dalam negeri. Mungkin ini merupakan suatu permasalahan yang cukup sepele, namun apabila hal tersebut dibiarkan terjadi begitu saja, akan menimbulkan dampak yang cukup berbahaya dalam kehidupan masyarakat, mulai dari semakin terkikisnya nilai-nilai maupun norma sosial dalam kehidupan masyarakat, menghilangnya kebudayaan dalam negeri, serta mematikan perusahaan yang berupaya untuk memperkenalkan produk maupun kebudayaan dalam negeri. Dari seluruh permasalahan tersebut, perlu adanya kesadaran kepada masyarakat untuk terus mencintai produk dalam negeri, serta menghargai kebudayaan-kebudayaan dalam negeri seperti pakaian adat, alat musik, serta tarian adat, untuk menumbuhkan kembali semangat nasionalisme dari seluruh elemen masyarakat.

Penanaman nilai-nilai toleransi yang baik, cinta terhadap kebudayaan dalam negeri kepada masyarakat tidak akan pernah terlepas dari literasi budaya dan kewarganegaraan di Indonesia. Apa yang dimaksud oleh literasi budaya di Indonesia? Dikutip dari kemendikbud, literasi budaya dan kewarganegaraan di Indonesia merupakan suatu kondisi, dimana masyarakat mengambil sikap dalam kehidupan sosial mereka. Literasi budaya tidak hanya sekedar bagaimana seseorang menangkap informasi dari bacaan layaknya kita membaca buku maupun media yang ada di dalam tubuh masyarakat, melainkan bagaimana menumbuhkan sebuah kesadaran yang dimiliki oleh seluruh elemen masyarakat, mengenai pentingnya memahami keberagaman yang ada di Indonesia, mulai dari suku, agama, ras dan budaya, serta bagaimana masyarakat turut berpartisipasi untuk menjaga seluruh keberagaman tersebut, sehingga terhindar dari perpecahan antar bangsa. Literasi budaya dan kewarganegaraan sangat penting untuk ditegakkan oleh seluruh kalangan masyarakat maupun pemerintah, terutama ditengah situasi pandemi Covid-19, dimana persatuan antar bangsa sangat diperlukan untuk memerangi pandemi yang sedang dihadapi oleh masyarakat seluruh dunia. Selain itu, penanaman literasi budaya dan kewarganegaraan di Indonesia amat penting bagi para generasi muda sebagai penerus langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh para generasi sebelumnya. Salah satu aksi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan literasi budaya, persatuan dan keberagaman ditengah kondisi pandemi adalah dengan mengadakan pentas seni lintas budaya.

Mengapa pentas seni lintas budaya? Belakangan ini, masyarakat bisa melihat secara langsung, bagaimana konser online banyak hadir ditengah hiruk pikuknya pandemi, untuk menghibur masyarakat yang sedang berada di dalam rumah untuk berjaga-jaga, sekaligus untuk mencari pendapatan ditengah pandemi. Konser online maupun pentas seni tersebut dilakukan secara online menggunakan beberapa aplikasi-aplikasi pendukung seperti google meet, youtube, maupun zoom. Cara tersebut cukup kreatif, mengingat kondisi pandemi seperti ini, masyarakat tidak diperkenankan untuk berkumpul maupun berkerumun, terlebih lagi melakukan kegiatan konser offline. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang sudah semakin marak saat ini, hal tersebut menjadi sebuah peluang untuk membuat sebuah konser online, sekaligus untuk memperkenalkan kebudayaan yang ada di seluruh penjuru tanah air di Indonesia. Untuk menunjang keberhasilan tersebut, pentas seni lintas budaya selanjutnya akan melibatkan seluruh pelajar tanah air di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Mengapa generasi muda? Merekalah yang selanjutnya akan menjadi penentu nasib serta masa depan bangsa. Pentas seni lintas budaya tersebut terdiri dari berbagai macam penampilan-penampilan menarik setiap daerah maupun provinsi, mulai dari penampilan tari daerah, penampilan menyanyi yang diiringi oleh alat musik daerah, dan penampilan seperti drama musikal yang tidak menghilangkan unsur-unsur keberagaman yang dimiliki oleh setiap daerah. Terakhir, untuk memeriahkan acara tersebut, acara pentas seni lintas budaya tersebut bisa ditutup dengan menyanyi bersama dari pelajar seluruh daerah, sebagai wujud dari tujuan pentas seni tersebut, untuk menjunjung tinggi persatuan bangsa. Pentas seni lintas budaya ini mungkin memiliki teknis yang sama seperti beberapa pentas atau konser online pada umumnya, yaitu memerlukan biaya untuk menonton acara pentas seni tersebut. Namun, hasil dari seluruh uang pendaftaran tersebut bisa dialokasikan untuk kepentingan-kepentingan bersama seperti untuk membantu pemerataan akses pendidikan bagi para pelajar daerah, sehingga mereka bisa mendapatkan akses maupun fasilitas pendidikan yang sama dan merata.

Pentas seni lintas budaya merupakan salah satu konsep sederhana untuk mewujudkan serta menghidupkan kembali literasi budaya Indonesia kepada seluruh masyarakat di tanah air. Namun, solusi tersebut akan memberikan dampak maupun nilai yang amat berarti untuk terus menunjang persatuan dan keberagaman yang ada di Indonesia. Pentas seni lintas budaya menjadi salah satu media untuk mewujudkan literasi budaya dan kewarganegaraan di Indonesia. Selain untuk memperkenalkan budaya dalam negeri di Indonesia berupa sebuah media visual untuk memperoleh pengetahuan mengenai kebudayaan yang ada di Indonesia, pentas seni lintas budaya yang dilakukan secara online ini bisa dijadikan sebagai sebuah amunisi yang cukup ampuh, untuk memerangi kasus intoleransi yang terus terjadi di Indonesia, sebagai sebuah media yang ampuh untuk terus menghidupkan kembali kesadaran masyarakat akan nasionalisme, serta memiliki perasaan bangga, dan mencintai kebudayaan dalam negeri sendiri. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa ditengah situasi pandemi yang tidak menentu ini, perasaan nasionalisme dan persatuan amat diperlukan untuk turut memerangi pandemi saat ini, bukan saling menyalahkan satu sama lain.

Intoleransi menjadi salah satu permasalahan kentara yang terus terjadi hingga saat ini. Tidak jarang, masih ada banyak kasus-kasus yang berbau radikalisme, dengan cara merendahkan suku ras maupun agama orang lain, demi kepentingan kelompok-kelompok tertentu. Saat ini, hal tersebut dapat diakses dengan mudah, dengan semakin maraknya perkembangan teknologi saat ini, media untuk memberikan sebuah informasi kepada masyarakat semakin mudah didapat dan diakses oleh masyarakat itu sendiri, salah satunya adalah media sosial. Sehingga tidak jarang, apabila ada banyak sekali konten-konten dalam media sosial yang bersifat merendahkan, menghasut, serta mengancam masyarakat atau kelompok tertentu. Menjamurnya kasus intoleransi di Indonesia disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah faktor lingkungan sekitar, sekaligus pergaulan yang salah. Pemahaman akan nilai toleransi serta keberagaman di Indonesia harus terus upaya dilakukan, terutama kepada generasi muda yang selanjutnya menentukan nasib serta masa depan bangsa.

Dari seluruh permasalahan tersebut, masyarakat perlu memahami mengenai pentingnya literasi budaya dan kewarganegaraan Indonesia. Menghidupkan literasi budaya dan kewarganegaraan di Indonesia terutama ditengah situasi pandemi seperti ini menjadi sebuah senjata yang cukup ampuh untuk memerangi pandemi, intoleransi, serta perasaan cinta terhadap kebudayaan luar negeri. Penanaman literasi budaya di Indonesia bisa dilakukan oleh seluruh kalangan masyarakat mulai dari keluarga, masyarakat, hingga pemerintah, serta bisa juga diwujudkan dengan suatu kegiatan sederhana seperti pentas seni lintas budaya. Pentas seni lintas budaya dengan memanfaatkan teknologi seperti aplikasi youtube dll, selanjutnya akan menjadi salah satu solusi ampuh untuk memerangi kasus intoleransi di Indonesia, menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, terutama kepada generasi muda sebagai penerus jejak dan langkah generasi sebelumnya, dalam membawa nama Bangsa Indonesia di mata dunia. Acara tersebut mungkin sederhana, namun ini sangat memungkinkan menjadi solusi yang cukup menarik sebagai media untuk melawan wabah intoleransi yang terus menyebar di seluruh penjuru tanah air.

--

--

Laboratorium Saham
Laboratorium Saham

No responses yet